Airbag sejak lama sudah menjadi fitur standar yang melekat pada semua mobil Mitsubishi Motors. Seperti yang kita tahu, fitur keselamatan ini terbukti membantu mengurangi risiko cedera parah untuk pengemudi dan penumpang jika terlibat kecelakaan. Maka tak heran dalam perkembangannya, airbag atau kantung udara disematkan pada beberapa bagian mobil demi perlindungan paripurna, juga disempurnakan sensor-sensornya sehingga bekerja lebih efektif.
Nah, keberadaan airbag kerap diabaikan pengguna mobil, karena sifatnya yang tersembunyi. Meski begitu sebaiknya kita perlu mengenal airbag secara lebih mendalam, agar lebih paham dan aware terhadap fitur penjaga keselamatan tersebut.
Konsep airbag pertama kali dicetuskan oleh insinyur Amerika John W. Hetrick. Namun sistem airbag pertama dengan sensor ditemukan oleh Allen Breed medio 1960-an.
Kata airbag biasanya dipasangkan dengan awalan SRS atau supplemental restraint system, yang bermakna sebagai sistem pengaman tambahan pasif yang hanya bekerja ketika terjadi kecelakaan.
Pada beberapa mobil Mitsubishi Motors, airbag tak hanya ada pada dasbor untuk pelindungan cedera kepala dan dada ketika tabrakan dari depan, tetapi juga pada bagian pilar, samping jok, dan doortrim yang mencegah cedera akibat benturan samping hingga ke penumpang bagian belakang.
Airbag hanya bekerja ketika kunci kontak ON. Saat airbag mengembang, kecepatannya tak lebih dari 0,2 detik untuk memberi perlindungan, dan akan kembali mengempis dalam beberapa saat.
Airbag depan akan mengembang ketika sensor mendeteksi ambang batas tabrakan depan setara dengan kecepatan 25 km/jam terhadap benda tak berubah bentuk atau bergeser seperti tembok. Tetapi ambang batas dianggap lebih tinggi ketika terhadap objek tabrak yang menyerap benturan atau bergeser, seperti pembatas jalan, tiang, atau kendaraan lain.
Airbag depan juga mengembang jika terjadi benturan yang menyebabkan kerusakan bagian bawah mobil. Seperti menabrak gundukan/trotoar, kendaraan terperosok ke lubang.
Airbag depan mungkin tidak mengembang ketika tabrakan dengan benda ramping seperti tiang atau pohon. Selain itu tabrakan frontal miring, dari samping dan kendaraan tersungkur ke bawah bodi truk juga bisa menyebabkan airbag depan tidak mengembang. Kendaraan terguling dari samping dan tertabrak dari belakang juga tak membuat airbag depan mengembang.
Airbag samping dirancang untuk mengembang saat mobil mengalami tabrakan samping menuju bagian tengah ruang penumpang dari tingkat sedang sampai parah.
Airbag samping mungkin tidak akan mengembang dalam situasi tabrakan terjadi pada bagian yang jauh dari ruang penumpang, motor dan kendaraan kecil lainnya menabrak mobil dari samping, dan mobil terguling.
Tidak disarankan untuk menempatkan benda yang bisa menutup akses kerja airbag depan di dasbor (parfum tempel, cover dasbor, dll), atau airbag samping (memasang pelapis jok, menempatkan carseat bayi sembarangan, dll).
Jika ada masalah atau kerusakan airbag, biasanya lampu peringatan akan muncul di panel instrumen. Segera lakukan pemeriksaan ke bengkel Mitsubishi Motors terdekat.
Sebaiknya jangan memodifikasi setir, retraktor seat belt, bumper depan, atau mengubah struktur bodi yang bisa mengganggu kinerja airbag.